THE ROLLING STONES

The Rolling Stones Dibentuk di London, Januari 1963. Tetapi sesungguhnya cikal bakal Stones sudah ada sejak tahun 1962 dengan formasi awal yang terdiri dari Mick Jagger (Vokal, Harmonika), Keith Richards (Lead Gitar), Brian Jones (Rhytm Gitar, Harmonika), Mick Avory (Drums) dan Dick Taylor (Bass). Kelak sang drummer Mick Avory akhirnya bergabung dengan The Kinks dbp Ray davies, dan Dick Taylor mendirikan bandnya sendiri yaitu The Pretty Things

Suara Mick Jagger memancarkan daya tarik sensual yang dewasa. Ini bukan sensual dalam pop, –berpegangan tangan kemudian berciuman– ini benar-benar nyata. Jagger memiliki kemampuan berbincang sebagaimana para penyanyi R&B dan blues, setengah bernyani, tidak selalu mencapai nada. Diterimanya suara Mick Jagger di radio pop adalah terbosan baru dalam rock&roll. Dia membuka pintu untuk orang lain. Tiba-tiba saja kemudian seorang Eric Burdon dan Van Morrison tidak terdengar aneh lagi, begitu pula dengan Bob Dylan.


Ini benar-benar unik, seorang penghibur kulit putih yang mengikuti cara kulit hitam. Elvis Presley melakukannya, dan orang berikutnya adalah Mick Jagger. Tak ada pemuda kulit putih lain yang melakukannya. Mereka pernah berdiri dan bernyanyi seperti The Beatles. Mereka membiarkan roh mengendalikan tubuhnya, melepaskan semua batas-batas yang ada, tidak terkendali. Inilah yang dirasakan Mick Jagger. Dia meniru beberapa langkah dari James Brown dan Tina Turner. Gerakan-gerakan aneh yang dilakukan Mick Jagger berasal dari keduanya. Lalu Iggy Pop dan Jim Morrison mengembangkannya.

Band dengan formasi kuintet ini didirikan oleh Brian Jones (kelahiran Cheltenham, Inggris, 28 Februari 1942). Dia pula yang memberikan nama tersebut pada bandnya. Dia bertindak sebagai Manajer yang mengurus tawaran konser dan segala sesuatu yang menyangkut media. Aroma dan keagrasifan The Rolling Stones berasal dari seorang Brian Jones. Begitu juga dengan tradisi. Dia memainkan gitarnya dengan leher botol, lalu pada album-album seperti December’s Children dan Aftermath, dia memainkan berbagai instrumen lain sebagai “pemanis”. Dia begitu kreatif dan penting bagi The Rolling Stones.


Ia meninggalkan Cheltenham dan pergi ke London untuk membuat grup musik. Sebelum mendirikan The Rolling Stones, Brian sempat bergabung dengan band Cheltone Six (Sebagai pemain klarinet) dan The Ramrods. Ketika di London, Brian bertemu dengan Mick Jagger dan Keith Richards, yang dimana akhirnya mereka bertiga membentuk sebuah grup musik yang bernama Little Blue & The Blue Boys

Diawal penampilannya formasi Rolling Stones adalah Mick Jagger (vokal), Keith Richards (gitar), Brian Jones (multi instrumentalis), Bill Wyman (bass), Charlie Watts (drum) dan terakhir Ian Stewards (keyboard) yang setelah dipertimbangkan sudah tidak sesuai lagi dengan idola remaja (pada masa itu) ada sumber lain yang menyatakan kelompok band dengan anggota 6 orang, personilnya akan lebih sulit dikenal satu persatu oleh penggemar dibanding band dengan anggota 4 atau 5 orang, akhirnya keluar dengan hormat dari formasi kelompok musik tersebut dan kemudian menjadi tour manager sekaligus pemain keyboard kelompok ini pada tahun 1963 hingga wafat tahun 1985.

Jones dianggap memimpin band selama Jagger dan Richards menciptakan lagu yang kelak menjadi lagu-lagu hit kelompok ini, Hingga tahun 1969 peranan Jones makin jauh berkurang bahkan dia tidak bisa ikut tur ke Amerika Serikat karena alasan hukum, dia mengundurkan diri dengan hormat dari band tersebut. Beberapa minggu kemudian Jones ditemukan tewas tenggelam. Gitaris Mick Taylor mengganti posisinya bergabung dengan Rolling Stones dan mungundurkan diri tahun 1974, kemudian posisinya digantikan oleh Ronnie Wood. Bill Wyman mengundurkan diri tahun 1992 posisinya diganti Darryl Jones tapi tidak masuk dalam formasi band sepenuhnya.


Dalam banyak hal, The Rolling Stones bermain lebih baik dibanding sewaktu di tahun 60-an. Mereka cukup berantakan di masa-masa awal–tapi semua orang menikmatinya–. Secara teknis, mereka belum pernah sebagus ini. Masalahnya, power mereka berasal dari 12 album pertama. Hanya sedikit lagu bagus setelah tahun 1972.

Sejarah the DOORS

 
Jim Morrison

Jim Morrison, yang memiliki nama asli James Douglas Morrison, lahir di Florida, Amerika Serikat pada 8 Desember 1943 dari pasangan George Stephen Morrison dan Clara Clark Morrison. Januari 1964 Morrison lulus dari UCLA jurusan Theater Arts Departement of the College of Arts.

Era The Doors
Nama Jim Morrison besar sebagai vokalis The Doors yang didirikan tahun 1965 di Los Angeles, bersama kibordis Ray Manzarek. Band yang paling kontroversial pada jamannya karena lirik yang samar, terkadang sangat vulgar dan tidak diduga. Kala itu Manzarek sangat terkesan dengan puisi buatan Morrison yang berjudul “Moonlight Drive” lalu dibentuklah The Doors dengan formasi kibordis Ray Manzarek, vokalis Jim Morrison, drummer John Densmore, dan gitaris Robby Krieger. Nama band The Doors diambil dari buku karya Aldous Huxley, “The Doors of Perception”.
Secara lirikal, The Doors membawa latar musik rock baru dengan suasana yang kompleks, surealis dan sugestif yang mengeksplorasi seks, mistisisme, obat-obatan, pembunuhan, kegilaan hingga kematian. Hal yang mengangkatnya juga menjadi penghambatnya, seperti saat tampil di Ed Sullivan Show dengan lirik “Light My Fire” yang harus dirubah demi kesopanan.
Ditahun 1966 The Doors tampil di Whisky a Go Go ( Sebuah diskotik di California Selatan yang banyak melahirkan band-band terkenal seperti The Byrds, Buffalo Springfield dan Love) dan menjadi home band tetap, yang kemudian membawanya dikontrak oleh Elektra Records pada 18 Agustus 1966. Namun pada 21 Agustus The Doors dipecat dari klub karena menyanyikan lagu “The End” dengan lirik yang sangat kontroversial, terinspirasi dari sebuah film drama Yunani “Oedipus Rex”, yang dalam kisahnya sang protagonis Oedipus membunuh ayahnya dan menyetubuhi ibunya.
Debut album penuh The Doors dirilis Januari 1967 termasuk di dalamnya drama musikal “The End” selama 11 menit. Morrison dan Manzarek yang menyutradarai film promosi (sekarang disebut musik video) untuk single pertamanya “Break on Through”, yang kemudian disusul “Light My Fire”. Kemudian “Strange Days” dirilis, dan popularitas mereka pun kian menggila. Mereka menggabungkan blues dan rock dengan psychedelia yang belum pernah terdengar sebelumnya.
Nama The Doors melambung karena reputasi Morrison sebagai penantang, pemberontak, simbol seks dan “penghibur” sejati di atas panggung. Dia menikmati hawa yang mengikutinya sebagai bintang, walaupun pada akhirnya dia merasa tertekan dengan keterbatasan hidupnya sebagai public figure.
Pada 8 Desember 1970, di ulang tahunnya yang ke 27, Morrison merekam sesi puisi lainnya. Ini merupakan titik balik bagi kehidupannya. Selama penampilan terakhirnya di Ware House, New Orleans- Lousiana pada 12 Desember 1970, Morrison yang mengalami penurunan mental, beberapa kali membanting mikrofon ke lantai panggung. Setelah keadaannya sedikit membaik, The Doors kembali ke akar dengan merilis album “L.A. Woman” ditahun 1971.
Bulan Maret 1971 Morrison pindah ke Paris untuk istirahat dari kegiatan panggungnya dan berkonsentrasi dengan tulisannya, berharap untuk dapat kembali hidup normal. Namun nasib berbicara lain. Morrison meninggal pada 3 Juli pada usia ke 27. ditemukan di bath tub oleh Curson kekasihnya. Menurut biografi yang ditulis Stephen Davis, dilaporkan Morrison ditemukan dengan darah kering di sekitar mulut dan hidungnya dan tanda besar di dadanya yang menandakan kalau penyebab kematiannya karena tuberculosis.
Pasca The Doors
Meski sudah lebih dari 30 tahun sejak kematiannya, popularitas Morrison tidak berkurang. Hal ini antara lain disebabkan oleh karisma dan pengaruh musikalnya yang melekat dan menjadi inspirasi bagi pemusik setelahnya, yang akan menjadi idola dan menurunkan referensi ini pada generasi berikutnya.
Sebagai salah satu penyanyi dan penulis lagu paling populer dan menginspirasi di sejarah musik rock, Morrison menjadi salah satu panutan seorang rockstar; bermuka masam, seksi, androgynous, penuh skandal dan misterius. Celana kulit yang digunakannya ketika di panggung menjadi stereotipe pakaian rockstar.
Penampilan Morrison menginspirasi banyak musisi ternama lainnya, seperti Nick Cave (Nick Cave and the Bad Seeds), Richard Ashcroft (ex-The Verve), Iggy Pop (The Stooges), Glenn Danzig (Danzig), Patti Smith, Ian Curtis (Joy Division), Henry Rollins (Black Flag), Ian Astbury, Perry Ferell (Jane’s Addiction, Porno For Pyros), Scott Weiland (ex-Stone Temple Pilots, Velvet Revolver), Trent Reznor (Nine Inch Nails), Marilyn Manson, Eddie Vedder (Pearl Jam), Ville Valo (HIM), Billy Idol, Siouxsie Sioux (Siouxsie and the Banshees), Noir Désir dan Jeff Martin.
Iggy Pop mengaku terinspirasi oleh Morrison ketika melihat konser The Doors di Ann Arbor, Michigan. Salah satu lagu populer Iggy yang berjudul “The Passenger” ditulis berdasarkan salah satu puisi Morrison.
Ada pula seorang profesor Literatur Perancis di Duke University, Wallace Fowlie, pernah menulis buku yang berjudul Rimbaud and Jim Morrison: “The Rebel as Poet – A Memoir”. Biopic tentang The Doors pernah dibuat ditahun 1991 oleh Oliver Stone. Dibintangi oleh Val Kilmer as the man himself, dengan penampilannya yang gemilang.
Dalam lagu “The Irony of Dying On Your Birthday” yang dibawakan band emo masa kini, Senses Fail, menyebutkan “I want to die like Jim Morrison. I wanna die like God on the cover of Time”. Lain lagi dengan Radiohead, dalam lagunya “Anyone Can Play Guitar” terdapat lirik “Grow my hair. I wanna be Jim Morrison” yang menggambarkan kekaguman dan pengidolaan remaja yang sangat besar terhadap Morrison.

Kematian Jim Morrison di Investigasi Ulang?
Surat kabar UK “The Mail on Sunday”, seperti diberitakan Rollingstone.com, menemukan keganjilan dan meminta kepada pihak yang terkait untuk menyelidiki ulang kasus kematian Jim.
Berdasarkan surat keterangan yang keluar saat kematiannya, dan inilah yang diketahui publik luas, Morrison ditemukan telah tak bernyawa di bathtub apartemennya di Paris, Perancis, dan meninggal secara alami.
Namun berdasarkan buku yang ditulis oleh Sam Bernett, pria Perancis sahabat dari Jim Morrison yang juga mantan wartawan New York Times, penyebab kematian vokalis yang makamnya selalu ramai dikunjungi para fans ini disebabkan oleh overdosis tinggi karena penggunaan heroin di sebuah club bernama the Rock ‘n’ Roll Circus club di kota Paris.
Menurut Bennet, tubuh Morrison kemudian dipindahkan ke dalam bathtub untuk menutupi kejadian sebenarnya dan pihak tertentu merekayasa cerita agar jaringan narkoba yang dekat dengan kehidupan Morrison tidak terlacak.

Grammy Buat The Doors
Band yang terdiri dari Jim Morrison, Robbie Krieger, John Densmore dan Ray Manzarek ini mendapatkan penghargaan karena kontribusi mereka terhadap musik rock n roll. Selain The Doors kabarnya The Grateful Dead juga akan dikenang dengan pemberian lifetime achievement gong pada pada tanggal 11 Februari 2007.

Search

My Blog List

Sample Text

Share

Ads Banner

Tags

Label

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers